"Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat.
Apabila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpul kepadamu di depan pintu Kemah Pertemuan.
Jikalau hanya satu saja ditiup, maka para pemimpin, para kepala pasukan Israel harus berkumpul kepadamu.
Apabila kamu meniup tanda semboyan, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah timur;
apabila kamu meniup tanda semboyan kedua kalinya, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah selatan. Jadi tanda semboyan harus ditiup untuk menyuruh mereka berangkat;
tetapi untuk menyuruh jemaah itu berkumpul kamu harus meniup saja tanpa memberi tanda semboyan.
Nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak imam Harun; itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.
Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu."
Pada tahun yang kedua, pada bulan yang kedua, pada tanggal dua puluh bulan itu, naiklah awan itu dari atas Kemah Suci, tempat hukum Allah.
Lalu berangkatlah orang Israel dari padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan mereka, kemudian diamlah awan itu di padang gurun Paran.
Itulah pertama kali mereka berangkat menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa.
Terdahulu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Yehuda menurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Nahason bin Aminadab;
yang mengepalai laskar suku bani Isakhar ialah Netaneel bin Zuar;
yang mengepalai laskar suku bani Zebulon ialah Eliab bin Helon.
Sesudah itu Kemah Suci dibongkar, dan berangkatlah bani Gerson dan bani Merari yang mengangkat Kemah Suci itu.
Kemudian berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji Ruben menurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Elizur bin Syedeur;
yang mengepalai laskar suku bani Simeon ialah Selumiel bin Zurisyadai;
yang mengepalai laskar suku bani Gad ialah Elyasaf bin Rehuel.
Sesudah itu berangkatlah orang Kehat, yang mengangkat barang-barang tempat kudus; Kemah Suci sudah dipasang sebelum mereka datang.
Kemudian berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Efraim menurut pasukan mereka;
yang mengepalai laskar itu ialah Elisama bin Amihud; yang mengepalai laskar suku bani Manasye ialah Gamaliel bin Pedazur;
yang mengepalai laskar suku bani Benyamin ialah Abidan bin Gideoni.
Sebagai barisan penutup semua laskar itu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Dan menurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Ahiezer bin Amisyadai;
yang mengepalai laskar suku bani Asyer ialah Pagiel bin Okhran;
yang mengepalai laskar suku bani Naftali ialah Ahira bin Enan.
Itulah aturan keberangkatan orang Israel menurut pasukan mereka, ketika mereka berangkat.
Lalu berkatalah Musa kepada Hobab anak Rehuel orang Midian, mertua Musa: "Kami berangkat ke tempat yang dimaksud TUHAN ketika Ia berfirman: Aku akan memberikannya kepadamu. Sebab itu ikutlah bersama-sama dengan kami, maka kami akan berbuat baik kepadamu, sebab TUHAN telah menjanjikan yang baik tentang Israel."
Tetapi jawabnya kepada Musa: "Aku tidak ikut, melainkan aku hendak pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku."
Kata Musa: "Janganlah kiranya tinggalkan kami, sebab engkaulah yang tahu, bagaimana kami berkemah di padang gurun, maka engkau dapat menjadi penunjuk jalan bagi kami.
Jika engkau ikut bersama-sama dengan kami, maka kebaikan yang akan dilakukan TUHAN kepada kami akan kami lakukan juga kepadamu."
Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.
Dan awan TUHAN ada di atas mereka pada siang hari, apabila mereka berangkat dari tempat perkemahan.
Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."
Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: "Kembalilah, TUHAN, kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini."